Senin, 05 Januari 2009

Bundaku

Salam kasih sayang dan rasa ibahku kepadamu yang telah melahirkan aku, menyusuiku, memeliharaku hingga diriku kini. Kau membimbingku dengan penuh kesabaran, mendo’akan aku tanpa aku pinta dan memaafkan aku tanpa kuberlutut dihadapanmu.Tak ada keluhan sidikitpun tampak diwajahmu dan kebencian apalagi rasa dendam terlintas dalam jiwamu untuk melakukan semua itu. Walaupun tak jarang aku rewel, dan berlagak didepanmu tanpa ada rasa bersalah, Maafkan atas segala khilfku Ibu….

Ibu….

Jikalau ada seutas tali yang dapat menyambung seberapa cintamu pada anak-anakmu niscaya dibutuhkan ratusan atau bahkan ribuan meter habis dinbuat nya, jikalau ada sebuah pena yang dapat menuliskan betapa kesabaranmu dalam mengurusi anak-anakmu tentu tak ter bayangkan entah berapa banyak pena yang diperlukan. Jikalau ada sebuah wangi yang dapat menuliskasn keharumanmu menyebar disemua sudut-sudut rumah entah berapa tangkai mawar yang harus dipetik…Sungguh tak terhingga kasihmu ibu.

Semuanya itu tentu tidak dapat kubalas walau semua yang kupunya kubayarkan jasa-jasamu..hanya sebentuk kata sederhana moga membuat ibu semakin BERWIBAWA, seuntai kata yang bersahaja moga makin menyejukkan sejumlah rangkaian 3 huruf yang ringkas namun sarat maknanya :

I : Ikhlas merupakan senjata pamungkasmu dalam segala ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan

B : Beri..beri..dan beri adalah kebiasaanmu yang melampaui apa yang ingin kau dapatkan

U : Utamakan selalu kebahagiaan bersama dengan menanggalkan impian pribadimu

Hari ini, 22 Desember 2008, kuucapkan selamat hari ibu, tidak ada yang bisa menggantikan kedudukanmu karena pada tapak kakimu menyimpan kebahagiaan yang hakiki dan tak tertandingkan : SURGA pada-Mu Rabbi…

Sefrhi..

Kamar 03 pndk 501, 22 Desember 2008

Tidak ada komentar: