Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
“Innalillahiwainnailaiirojiun, telah berpulang kerahmatullah ayahanda guru kita JAHIDIN S.Pd, mg amal ibadahnya diterima disisiNya.tolong sebrkan ke teman-teman yang lain” kalimat inilah yang ada di inbox hp sony Ericsson J200 milikku yang kubeli sejak awal masuk dikampus merah ini sampai sekarang, ya hitung2 sekitar ±4,5 tahun yang lalu.. Saat aku membaca sms sosok beliau yang terlintas dikepalaku., beliaulah yang sering memberikan motivasi belajar buat kami semasa SMA. Saat mengajar tidak jarang beliau memberikan kami gambaran-gambaran akan pentingnya pendidikan, selalu memberikan motivasi untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi. Beliau menyadari bahwa anak-anak dari kampung seperti kami sangat haus akan ilmu, apalagi teknologi dan pengetahuan. Tawa beliau memberikan sprit baru bagi kami murid-muridnya. Seingat aku sosok beliau tidak pernah marah pada saat mengajar walaupun kami sering membuat kegaduhan dalam kelas, apalagi kalau jam-jam terakhir, aku dan teman-temanku sudah banyak tingkah ada yang tidur, saling cerita, saling kirim-kirim sms lewat kertas karena pada saat itu belum ada jaringan yang masuk didaerah tempat tinggal aku jadinya tidak ada yang punya handphone. Tetapi beliau tetap semangat mengajari kami dan memberikan kepada kami hal-hal yang lucu sehingga yang tadinya banyak tingkah akhirnya segar lagi menerima pelajaran.
Beberapa bulan yang lalu beliau terbaring di Rumah Sakit Wahidin, yang kata dokter penyakit yang diderita oleh beliau adalah penyakit terganas didunia “Kanker”ya penyakit itulah yang mendera beliau selama bertahun-tahun. Saat itu saya menjenguk beliau bersama dengan beberapa teman-teman dari SMAku. Senyum beliau menyambut kami dan mempersilahkan kami duduk diruang tempat ia terbaring. Walaupun rasa sakit mendera beliau tetap semangat bercerita dengan kami dan rasa bahagia terpancar diwajahnya saat murid-muridnya 4 tahun yang lalu kini menjadi mahasiswa. Aku dan teman2ku memperkenalkan diri beserta dengan fakultas dan universitas kami, kami bisa merasakan kebahagiaan beliau dengan keberhasilan kami masuk diperguruan tinggi. Tak henti-hentinya beliau mengungkapkan rasa kagumnya kepada kami anak-anak muridnya, ya mungkin itu adalah keberhasilah beliau dalam mendidik kami dibangku SMU dulu.
Kini sosok beliau telah dipanggil oleh yang Maha Kuasa, semoga amal-amalnya diterima disisiNya. Hanya do’a yang dapat keupersembahkan untukmu wahai guruku, keikhlasan dan ketulusanmu dalam membagi ilmumu tidak akan kami lupakan dan mudah-mudahan enjadi saksi dihadapan ALLAH swt…Engkau kan kukenang selalu…
Sefrhi_85, Januari 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar