Senin, 05 Januari 2009
Sahabatku
Untukmu Teman
Mengapa kita ditemukan…
Dan akhirnya kita dipisahkan….
Saat kau mengulurkan tanganmu..
Saat kau tersenyum manis padaku
Saat kau menangis
Saat kau bercanda…
Kau hadir dalam kelompok kecil itu..menghadirkan warna baru
Setelah kurang lebih 4 tahun lamanya kita bersama-sama merajuk ukhuwah, saling memberi petuah dan saling berbagi, membawa diriku kedaerah yang baru, dimana daerah yang tidak pernah kujamah sejak aku menginjakkan kaki dibangku pendidikan. Hal inilah yang membuat diriku sedih dan menangis seakan tidak rela melepaskanmu disaat dirimu meninggalkan kota tempat kita merajut cinta..ya CINTA, sebuah kata yang menggetarkan dan mengantarkan kita ke jalan dakwah dalam jama’ah ini dan insya Allah mengngantarkan kita ke JANNAHNYA..Amiiin.
Begitu banyak kenangan yang terukir, sulit untuk digambarkan apalagi untuk dilupaka . Saat itu di kamar pojok lantai 2 ramsis UNHAS kita ditemukan dalam satu kamar ukuran 3 x 3 meter yang entah apa namanya waktu itu. Aku masih terlalu lugu 4 tahun silam. Aku hanya diajak oleh seorang kakak seniorku yang memberikan banyak perhatian padaku,akhirnya apapun yang dikatakan aku nurut aja. Hal diluar dugaanku ternyata ajakan yang ikut-ikutan itu membawaku dalam dunia yang sangat menyenangkan bagiku dan bagi semua orang yang memahaminya dan wajib memahaminya. Jalan penuh liku , penuh duri, penuh pengorbanan dan Insya Allah jalan untuk mempertemukan kita dengan ridho ALLAH swt. Hal ini memang bukan jaminan tetapi salah satu jalan yang efektif untuk menuju ke sana . Hal ini adalah TARBIYAH ya sekali lagi TARBIYAH yang dibingkai dengan warna-warna menarik, tidak monoton yang akhirnya memberikan rasa empati bagi semua orang yang emahaminya ikut didalamnya.
Saudariku yang nun jauh disana…
Perpisahan adalah keniscayaan, disinilah kita membuktikan nilai tarbiyah yang kita dapatkan selama ini, menguji kesetiaan, kejujuran dan iman kita semua. Mau tidak mau harus kita tempuh dan membuka lembaran baru,(emangnya pengantin) hidup baru dalam menghadapi arus dakwah yang berbeda. Mungkin berat dan sulit melupakan kenangan manis masa lalu, dan berat memang tapi itu bagi orang yang tidak memahaminya.
Saudariku nun jauh disana..
Jarak Makassar - Pulau Bima adalah ribuan kilometer, iya jarak yang tidak dekat tapi hati-hati kita tidak ada jaraknya walaupun kita dipisahkan oleh lautan nan luas. Kalian semua selalu dihatiku dan aku juga selalu dihai anti semua. Oh betapa indahnya islam mempertemukan kita dalam satu aqidah, aqidah islamiyah. Yakinlah suatu kelebihan yang luar biasa tidak dapat dirasakan oleh orang-orang diluar sana..sungguh…
Saudariku…
Akhirnya kuucapkan selamat jalan, selamat berjuang, selamat berjihad until be syahidan fii sabilillah di kota bawang He…he…he..…moga kita diistiqomahkan oleh ALLAH SWT samapai syahid menjemput Amiiiinn
SefRhi….31 Desember 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar